10 Panduan Cara Meningkatkan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keamanan kerja di laboratorium seharusnya menjadi salah satu prioritas kita sebagai seseorang yang melakukan kegiatan setiap harinya di laboratorium. Seorang Penanggung jawab laboratorium (Kepala laboratorium atau Manager Laboratorium) harus meningkatkan sebuah program training yang efisien, menjamin terlaksananya praktek berlaboratorium yang benar dan melakukan audit keamanan kerja untuk meminimalisasi resiko kecelakaan di laboratorium.
Banyak cara yang bisa kita kerjakan untuk meningkatkan lingkungan yang aman untuk kegiatan di laboratorium. Tak ada waktu yang lebih baik dari SEKARANG untuk mengevaluasi prosedur keamanan yang ada di laboratorium anda. Untuk Laboratorium dengan fasilitas yang lebih besar, tugas ini mungkin akan terasa lebih melelahkan dan membosankan. Berikut adalah 10 Tips Mudah yang bisa anda kerjakan untuk meningkatkan keselamatan kerja di laboratorium.
1. Dilarang Makan dan Minum di Laboratorium
Ini merupakan salah satu kebiasaan buruk yang seringkali dilakukan personil laboratorium dan sangat sulit sekali di larang. Hampir semua orang senang minum kopi atau air dingin di laboratorium. Berikut adalah keuntungan dari larangan makan dan minum di laboratorium.
Pertama, mengurangi gangguan konsentrasi. Ketika melakukan analisis yang kritis dan penting, gangguan dalam bentuk apa pun harus diminimalisasi untuk mencegah kecelakaan kerja. Dalam beragam cara, adanya makanan di laboratorium bisa memberikan gangguan ini.
Kedua, sampah makanan. Sampah makanan bisa menghasilkan kinerja yg tidak efektif karena harus membersihkan sisa makanan. Dan yang paling terpenting yaitu meningkatkan resiko kontaminasi, baik pada ruangan, produk atau analisis. Ketiga, kebijakan ini merupakan praktek yang benar dalam implementasi keamanan di laboratorium.
2. Tidak Bekerja Sendirian
Banyak kondisi yang tidak memungkinkan kita bekerja dengan orang lain atau partner. Namun, bila memang bisa diupayakan, sebaiknya analisis dilaboratorium dikerjakan bersama dengan sorang partner atau team. Dua pasang mata atau dua pasang tangan akan lebih membantu mengurangi kesalahan atau kecelakaan di laboratorium.
Kesalahan Manusia merupakan hal biasa yang pasti terjadi. Semua orang bisa melakukan kesalahan. Bekerja bersama team membangun kondisi yang baik untuk saling membantu satu sama lain. Kondisi ini dapat membantu memberikan respon yang cepat jika terjadi hal hal yg tidak diinginkan.
3. Penggunaan Label atau Tanda Peringatan
Apa pun yang memiliki resiko bahaya atau ancaman harus diberikan label/tanda yang secara visual terlihat jelas. Label/tanda harus memiliki warna yang terang, font yang tebal dan terletak di area yang bisa dilihat dengan jelas.
Seluruh bahan kimia dan larutan harus diberi label sesuai Good Laboratory Practices.
Selain itu, laboratorium juga perlu memerhatikan ancaman dari resiko bahaya kebisingan dan perlistrikan. Label/tanda bahaya terhadap ancaman kebisingan dan perlistrikan juga harus ditempel di laboratorium sama seperti ancaman bahaya yang lain.
4. Mengelola Anggaran Keamanan di Laboratorium
Mengelola anggaran merupakan hal yang penting untuk rencana peningkatan keamanan di laboratorium. Sedihnya, di Indonesia anggaran untuk pembelian alat alat yang diperlukan untuk peningkatan keamanan di laboratorium sering sekali dijadikan pilihan paling akhir.
Ketika sedang merencanakan anggaran baru atau sedang merevisi anggaran tahunan, harus di pastikan tersedia anggaran untuk membeli alat pelindung diri.
Alat Pelindung Diri yang perlu dibeli yaitu : eye wash, sarung tangan, kaca mata keamanan, pelindung telinga, masker, jas lab, sepatu safety, alat pemadam api ringan, shower dan lain lain tergantung jenis laboratorium. Bila dilihat dari sisi nilai, pembelian ini bisa terlihat sangat mahal. Namun tak ada yang lebih penting dari kesehatan, keselamatan dan keamanan personel di laboratorium. Pengelolaan anggaran yang tepat akan mereduksi biaya yang lebih besar dimasa depan.
Selain anggaran untuk pembelian perlengkapan, anggaran untuk pelaksanaan training harus diperhatikan. Diluar biaya pelaksanaan training, juga harus diperhitungkan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan. Misalnya, karena pekerjaan yang tertunda disebabkan oleh ketidak hadiran personel yang sedang melakukan training.
5. Menyimpan bahan kimia mudah terbakar pada kabinet tahan api
Seperti yang kita sangat kita ketahui, api merupakan ancaman yang sangat berbahaya di laboratorium. Optimis kalau semua bahan kimia, solvent dan aerosol yang mudah terbakar, disimpan dalam tempat yang aman.
Masih inget dengan pemberian label/tanda bahaya di atas? Untuk membantu mengingatkan team, letakkan tanda ‘ Kembalikan Pada Tempat Yang benar ” pada area di mana biasanya bahan kimia mudah terbakar digunakan. Agar semua bahan kimia itu langsung dikembalikan ketempatnya setelah digunakan. Anda juga bisa memperhitungkan ini sebagai bagian dari inspeksi inventory yang dilakukan setiap hari.
6. Pembuatan Manual Keamanan di Laboratorium
Ketika ada karyawan yang baru masuk, biasanya perusahaan akan memberikan bahkan mewajibkan pelatihan mengenai kebijaksanaan perusahaan secara umum. Mengapa tidak melakukan hal yang sama untuk di laboratorium? Pembuatan kebijakan keamanan di laboratorium (manual keamanan) yang pasti dan mudah terkait semua kriteria dan praktik yang benar berfungsi sebagai referensi utama. Kebijakan itu juga dapat mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
Setelah semua team di laboratorium membaca kebijakan keamanan itu, minta mereka menandatanganinya sebagai pertanda mengerti dan akan mematuhinya. Bila ada karyawan yang secara berkelanjutan tidak mematuhi ketentuan kebijakan keamanan di laboratorium, mungkin perusahaan harus memperhitungkan untuk memberhentikan karyawan itu. Tanda tangan pada kebijakan keamanan mengatakan mereka mengetahui apa yang perlu dilakukan, termasuk tindakan legal yang didapat akibat tidak dikerjakannya ketentuan itu.
7. Lakukan pemeriksaan (audit) mendadak
Apa fungsinya kebijakan keamanan laboratorium yang baik bila tidak diperiksa pengerjaannya?
Lakukan pemeriksaan (audit) pada waktu yg tidak bisa diperkirakan sehingga memberi hasil yang lebih baik. Pada kondisi yang tidak direkayasa kita akan melihat pelaksanaan kebijakan keamanan di laboratorium sesuai kondisi aslinya.
Tak ada yang suka dengan pemeriksaan (audit) mendadak, namun ketika keamanan merupakan prioritas, hal itu harus harus dikerjakan. Setelah sering dikerjakan, audit dan training mengenai kebijakan keamanan di laboratorium pada akhirnya akan membuat kebiasaan yang baik, yang harganya akan menjadi tidak ternilai.
8. Pelaksanaan Role Play setiap hari.
Masih inget ketika dahulu di sekolah dan bagian tanya jawab merupakan kejutan yang menyenangkan?. Mungkin sewaktu kecil kita belum tahu kegunaan dari kegiatan ini.
Saat ini proses tanya-jawab itu akan kita kembangkan pada konsep yang disebut Role-Play. Satu orang akan di tanya mengenai keadaan yang mungkin terjadi dan kita lihat jawabannya, baik secara verbal atau praktek.
Pelaksanaan role play ini membuat kita siap menghadapi skenario terburuk dan membentuk kebiasaan yang baik (good habits). Bila suatu saat kejadian itu terjadi, seluruh team akan siap berdasarkan training dan pengetahuan yang sudah dimiliki. Optimis kalau semua orang sudah tahu akan Identifikasi jalan keluar darurat, area pertemuan darurat, dan penunjukan orang yang akan bertanggungjawab pada proses evakuasi.
Pemberian handout atau literature dengan peta merupakan bonus. Penanggung jawab laboratorium mungkin akan terlihat seperti terlalu paranoid, namun persiapan yang baik sudah lebih dari memenangi setengah peperangan.
9. Delegasikan Tugas
Sebagai manager atau supervisor, anda mungkin memiliki banyak tugas. Salah satu yang bisa dilakukan untuk menjamin semua berjalan dengan baik yaitu mendelegasikan beberapa pekerjaan.
Tugaskan beberapa anggota team beberapa pekerjaan khusus, sehinggan protokol keamanan laboratorium bisa dilakukan dengan lebih baik. Misalnya salah satu staff mungkin bisa diberikan tugas untuk memantau pemberian label/tanda keamanan dan seseorang lagi bisa merapihkan inventori bahan kimia. Bagikan tanggung jawab sehingga supervisor atau manager laboratorium bisa berkonsentrasi pada gambaran yang lebih besar,
10. Dorong dan promosikan keamanan di laboratorium secara personal
Tak ada yang lebih efisien dari pada pemberian motivasi positif kepada semua team di laboratorium. Keamanan di Laboratorium biasanya memang bukan bagian yang favorite. namun dengan sedikit pendekatan personal, kita bisa membuat banyak perubahan.
Pembicaraan personal yang melibatkan perencanaan, sharing pengalaman pribadi dapat membuat hal ini lebih masuk ke masing-masing pribadi dengan lebih baik. Mungkin juga bisa disharing beberapa kesalahan yang sudah terjadi untuk pelajaran. Jangan lupa memberikan humor ketika berbicara mengenai keamanan di laboratoriun, sehingga tercipta suasana yang lebih baik.