Program K3 Otomotif
Pada assembly shop terdapat jalur-jalur conveyor yang membawa bagian- bagian yang sudah melalui prosespaint ing. Pekerja dalam sistem ini melakukan satu jenis pekerjaan yang berulang-ulang dan terbatas pada setiap mobil yang akan di buat. Pada sistem ini, conveyor membawa body-body mobil hasilpainting satu per satu sepanjang jaluras sembly, sehingga pekerja jarang berpindah-pindah tempat kerja. Proses-proses ini mengakibatkan kewaspadaan pekerja menjadi konstan hingga terasa sangat membosankan dan monoton.
Meskipun normalnya tidak mengeluarkan energi yang besar, dalam sistem assembly pekerja selalu melakukan beberapa perubahan postur tubuh, misalnya saat menginstall komponen didalam mobil atau bekerja dibawah body mobil (dengan telapak tangan dan lengan bawah diatas dan sejajar dengan kepala).
Potensi bahaya dalam proses assembly sebagian besar merupakan bahaya mekanik, fisik, ergonomik, dan psikologi. Bahaya mekanik yang bisa terjadi salah satunya yaitu injury pada kepala saat bekerja dibawah mobil yang hampir utuh. Bahaya fisik berupa debu akibat partikel-partikel yang beterbangan sisa sistem sebelumnya yang bisa mengganggu sistem pernafasan pekerja. Sedangkan bahaya ergonomik yang ada berupa terkena low back pain karena melakukan pekerjaan mengangkat (lifting) dan ditangani berulang-ulang. Sedangkan bahaya psikologi yang utama terjadi yaitu stress kerja akibat pekerjaan yang monoton terlebih pada para pekerja usia muda. Hal semacam ini terlihat dari meningkatnya absen kerja pekerja muda dan kurangnya ketertarikan pekerja itu karena sangat monoton.
Rekomendasi Pengendalian
Pressing/Stamping
Usaha preventif yang perlu dilakukan untuk meminimalisasi bahaya mekanik dan ergonomik pada prosespressing yaitu dengan menggunakan machinery safe guarding atau penutup bagian mesin yang berbahaya, pengendalian safety, sistem otomatis dan subtitusi alat dengan menggunakan alat yang lebih aman, dan pemakaian APD seperti apron sebagai pelindung tubuh, sepatu safety dan APD lain untuk memproteksi kaki, leher, lengan, dan telapak tangan. Memberlakukan rotasi kerja dan menggunakan alat-alat modern yang didisain secara otomatis untuk membawa benda- benda berat juga harus dilakukan pekerja untuk mengurangi aktivitas mengangka
Welding
Potensi bahaya yang terdapat pada prosewelding berupa bahaya fisik, kimia, dan mekanik. Untuk meminimalisasi dampak kesehatan dari proseswelding, perusahaan harus menyediakan ventilasi yang baik, yakni dengan menggunakan exhaust lokal sebagai alat untuk membuang gas-gas hasilweldi ng ke luar ruangan. Tidak hanya itu, harus tersedia juga screen proteksi dan partisi dan pekerja harus menggunakan APD seperti kacamata google, gloves, dan apron. Subtitusi alat atau melakukan segresi yakni memisahkan pekerja dengan alat dengan jarak dan lama waktu bekerja juga harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak produksi timah yang di keluarkan pada proses soldering dan grinding. Pekerja las juga baiknya diberikan pelayanan kesehatan yang baik dengan melakukan medical check-up secara periodik. Untuk mengurangi dampak suhu yang tinggi dari prosesweldi ng, harus disediakan air minum yang cukup dan tablet-tablet garam dapur ditempat kerja. Pada sistem metal finishing yaitu penggeridaan, pekerja sebaiknya menggunakan screen, dan alat pelindung mata, muka, telinga dan saluran pernafasan. Untuk mengurangi kebisingan dari prosesgrindi ng, pekerja juga harus menggunakan pelindung telinga yang sesuai dengan besarnya bisin
Painting
Untuk mengurangi terjadinya pengecatan yang berlebihan dan meningkatkan keamanan untuk karyawan direkomendasikan untuk menggunakan pengecatan semi otomatis, di mana ruang pengecatan diperlengkapi dengan tangan-tangan robot yang bergerak fleksible. Hanya bagian-bagian yang sulit saja dilakukan secara manual. Oleh karenanya diperlukan penerangan yang cukup, berupa penyediaan jendela- jendela, dinding gelas dan sebagainya. Tetapi, pada beberapa industri masih menggunakan sistem manual hingga pengendalian bahaya yang perlu dilakukan yaitu penggunaan APD seperti pelindung saluran pernafasan, dan membuat larangan penggunaan benzene sebagai solvent, mengurangi penggunaan air yang berlebihan karena dapat meningkatkan limbah, eliminasi kandungan timah pada cat, dan meningkatkan mekanisme sistem modern padapainting yang sebenarnya dapat menghapuskan potensi bahaya pada sistem ini. Sifatf lammable pada spray booth dapat dikendalikan dengan penempelan “No Smoking”sign di sekitar spraying area dan di paint storage room.
Untuk mengurangi produk yang gagal (re ject) pada cat metalik, direferensikan untuk menganalisa udara di dalam ruangan pengecatan terlebih untuk kadar fiber dan debu. Bila perlu, filter yang ada diganti dengan tipe yang baru. Selain itu direkomendasikan juga untuk mendiskusikan bersama-sama dengan suplayer, masalah formulasi cat dan perubahan pada permukaan pengecatan dan kemungkinan modifikasinya. Ventilasi yang baik juga sangat diperlukan untuk meminimalisasi panasnya ruangan sehingga tidak terjadi dehidrasi, heat stress maupun heat stroke. Tidak hanya itu, untuk memberikan penerangan yang cukup pada ruangan tempat kerja, penyediaan lampu yang terang, jendela-jendela atau dinding gelas yang di buat sedemikian rupa juga diperlukan untuk memberi penyebaran cahaya yang merata.
Assembly
Rekomendasi pengendalian yang perlu dilakukan yaitu penggunaan APD yang baik agar terhindar dari bahaya mekanik. Seperti penggunaan helmet sebagai pelindung kepala, penggunaan gloves agar jari tangan tidak terjepit atau terpotong saat merakit body-body mobil, safety shoes yang bisa melindungi telapak kaki dari komponen mobil yang terjatuh, bahkan penggunaan masker juga diperlukan untuk melindungi saluran pernafasan pekerja dari debu partikel yang beterbangan sisa dari sistem sebelumnya. Untuk mengatasi kejenuhan pekerja akibat pekerjaan yang monoton, perusahaan baiknya melakukan rotasi job desk masing-masing pekerja di bagian assembling. Rotasi dapat dilakukan minimal setiap enam bulan sekali agar pekerja dapat beradaptasi dengan job desk barunya.